Iya ya...
Saya jadi bertanya, apakah sesuatu yang dibuktikan/ terbukti oleh sains itu sebuah kebenaran, atau, kebenaran mutlak, atau bukan dua-duanya? Pasalnya, sains, seperti kita tahu, selalu berkembang. Itu berarti, ada celah-celah kesalahan yang belum terbukti dan masih bisa membantah kebenaran sebelumnya.
Lantas kalau dirunut lagi, apakah sains itu berkaitan dengan benar dan salah? Atau malah bukan keduanya?
Nalar kritis dimana pertanyaan-pertanyaan muncul selalu menggelisahkan. Akan tetapi, kegelisahan-kegelisahan itulah yang membuat hal-hal baru ditemukan. Dalam hal ini, bisa dikatakan, sains berkembang karenanya. Seperti anak-anak yang bertanya akan banyak hal, yang mungkin sepele dan menjengkelkan buat orang dewasa, tapi bisa menjadi sangat penting bagi mereka, anak-anak itu. Bila dipotong daya kritisnya, dampaknya mungkin akan buruk. Bila dijawab, pertanyaan-pertanyaan baru akan terus muncul, kadang menjengkelkan si orang dewasa dan menguji kesabaran mereka. Disinilah, kedewasaan seseorang diuji.
Saya jadi ingat sebuah adagium di kalangan para sufi:
"Pertanyaan yang baik adalah separuh Ilmu."
Subang, 16 April 2021 07:24
0 Komentar