Manusia... Se-Paradoks itukah Engkau?


Manusia itu paradoks. Kebanyakan dari mereka mencurahkan banyak waktu hidupnya untuk mencari kebahagiaan, sampai lupa dengan apa esensi kebahagiaan itu sendiri. Begitu sibuknya mencari kebahagiaan, mereka pun tak sempat menikmati kebahagiaan yang dicarinya. Bahkan dalam beberapa kesempatan, ketika diberi pilihan untuk berbahagia, linglung akal mereka menafsirkannya. Seringkali juga dibumbui kecurigaan dan rasa takut, jangan-jangan kebahagiaan ini hanya semu belaka.

"Seandainya kebahagiaan ini dinikmati sekarang, jangan-jangan  aku keteteran dengan segala proses yang kuupayakan?" begitulah kiranya keresahan mendatangi mereka. Padahal, kebahagiaan juga yang dituju dan diupayakan.
Sepertinya, kita harus menelaah kembali makna kebahagiaan, agar tak salah jalan.
Serupa dengan kebahagiaan, kebebasan pun berada di tempat yang selevel.

Mengenai kebebasan manusia, kita bisa ingat tentang cerita antara burung, sangkar, dan kebebasan. Cerita dimana burung dalam sangkar iri dengan burung diluar sangkar sebab begitu bebas terbang kesana kemari tak terkungkung ruang. Sementara burung di luar sangkar iri dengan burung si dalam sangkar iri sebab bebas makan tanpa harus susah mencari kesana kemari. Lantas, ketika keduanya bertukar posisi, keduanya sama-sama tidak merasa puas dengan kebebasan yang diidam-idamkannya dahulu.
Ada teori yang pernah saya ingat mengatakan bahwa manusia sebenarnya takut akan kebebasan. Sebabnya, kebebasan mengandung tanggung jawab dan manusia tidak menyukai tanggung jawab. Dalam kebebasan, manusia mendapati kebingungan akan pilihan-pilihan. Mereka juga harus memenuhi segala hal sendiri sebagai konsekuensi akan kebebasan yang didapatnya. Kesendirian dari  kebebasan membuatnya mengalami kesunyian, menjadi masalah baru bagi manusia. Maka tentang kebingungan,  tanggung jawab, maupun kesunyian pun menjadi suatu asumsi bahwa kebebasan akan sesuatu membawa ketidakbebasan akan sesuatu yang lainnya. Satu lagi paradoks didapati dari makhluk bernama manusia.
Berbicara tentang kebebasan, ada satu quotes menarik yang pernah saya dapatkan, bahwa:

"Bebas artinya tahu batas..."

Yah... begitulah kiranya beberapa hal yang membuat manusia begitu paradoks. Mungkin akal yang mereka miliki membawa banyak pikiran dan asumsi tentang kebebasan bagi masing-masing. Sampai-sampai mereka tidak tahu bahwa mereka tidak tahu.
Dan terlepas dari benar dan salah tulisan di atas, ini hanyalah sekedar opini.
Sekian

Bogor, 14 Februari 2020       10:58

Posting Komentar

0 Komentar