Serasah

Keningku keriput, tertumpuk telapak tangan yang sedang numpang.

Sementara serasah di luar pintu, kasak kusuk berserakan bersenda gurau.

Tak kuhirau, ada yang sedang hendak kupikirkan.

Kalau kau tanya apa itu, akupun tak tahu.

Hmm... tak henti juga, serasah di luar pintu yang dari tadi kasak kusuk masih berserakan bersenda gurau.

Sindirannya setengah mengigau, membuat gusar komedi putar yang lupa cara berpikir dengan lancar.

Aku menguap merasai desis remah-remah.

Ini sore rasa-rasanya mendung, padahal kemarau sedang sengit-sengitnya.

Lupa waktu ia rupanya.

Harusnya tak ada lagi celotehan palsu

Yang ada baru angan burung yang terbang lunglai karena sejumput kepayang.

Barangkali setelah ini, lupalah ia letak sarang.

Hadeeuuh... macam manusia saja kau rung...burung...

Terbanglah saja sana, sebelum malam mengusik istirahatmu.

Kau tak perlu berpikir seperti aku.

Menjadi manusia itu berat, tentu saja.

Tapi anehnya, aku tak keberatan.

Wah, sudah sore...

Ya sudah kalau begitu.


Subang, 04 September 2023   15:56




Posting Komentar

0 Komentar