“Semua
masalah itu kecil dihadapan manusia berjiwa besar.”
Tak
perlu membesarkan jiwa, itu hal yang sia-sia.
Tau
kenapa?
Sebab
setiap manusia punya jiwa besarnya masing-masing.
Yang
perlu dilakukan hanyalah tidak mengecilkan jiwa-jiwa itu dengan alasan yang
tak masuk akal.
Ya…
kau hanya mencari-cari alasan untuk menganggap jiwamu terlampau kecil.
Tengoklah
kanan-kirimu, lihat dengar dan rasakan.
Sudah?
Satu
pertanyaan: Berapa banyak manusia dengan keterbatasan lebih darimu,
sementara mereka punya modal keyakinan dan tingkat struggle yang lebih tinggi
dengan kehidupannya?
Oh
ayolah, setiap manusia dilahirkan untuk dihadapkan dengan masalah-masalah. Itu
Takdirnya.
Bermediasi
dengan masalah lebih bermanfaat ketimbang terus bermusuhan dengannya.
Kalau
masa lalu itu pengalaman, dan pengalaman menjadi salah satu guru terbaik,
lihatlah kembali bagaimana masa lalu manusia dengan segala macam problem yang
dihadapinya menguatkannya, mendewasakannya, mengantarkannya menuju
pemahaman-pemahaman yang semakin dalam. Dan hari ini, toh kita tetap hidup,
dengan perjuangan-perjuangan yang tak mudah.
Tenanglah,
usia manusia tidak lama. Paling banter 70,80,90, dan seratus tahun itu sudah
pencilan, sedikit saja orang yang bertahan sampai usia demikian.
Kehidupan
manusia tidak abadi, begitu juga masalah-masalahnya.
Daripada
hidup berdampingan dengan luka, mending berdamai dan tertawa bersamanya.
Jangan
tergiur untuk mengecilkan diri dan membesarkan masalah.
Itu
tidak fair.
Bersyukurlah
mereka ada bersama kita, karena mereka pula yang mengajari manusia memahami
arti dan makna.
Tidak
mau kan, hidupmu hambar dan biasa-biasa saja?
Jadi,
tertawalah bersama masalah-masalahmu.
Aku
juga.
0 Komentar