Begitulah adanya.
Ruang...
, dengan segala hakikatnya.
Sesuatu menempati sesuatu lainnya, juga ditempati sesuatu yang lainnya pula.
Ruang selalu terbatas. Hanya bisa diisi sesuai batasannya.
Berbicara tentang ruang, tak selalu berbicara tentang sesuatu yang tampak saja.
Mari kita tengok yang tak tampak itu.
Emosi,
terisi oleh senang, sedih, kecewa, marah, lega, panik, santai, dan lainnya.
Perasaan,
terisi oleh cinta, kasih, sayang, benci, curiga, dan lainnya.
Pikiran,
bisa berupa yang negatif maupun positif.
Ruhani,
bisa berupa kebaikan maupun keburukan.
Ada pro kontra, saling mendukung atau saling menyingkirkan. Mengingat ruang selalu mempunyai batasannya.
Lantas, manakah yang akan kita ijinkan menempati sebagian besar ruang demi terwujudnya suatu keseimbangan?
Setiap pribadi punya jawabannya sendiri.
Tangerang, 05 Februari 2018 01.20
0 Komentar