(Okin, Laeli, Yuni, Lida, Mufri, Bernet)
- Naik angkot sampai di Selomerto jam 08.30
- Ngobrol sama Bapak-bapak yang jualan di warung bakso, ternyata Ibunya orang Ciawi.
- Ketemu Yuni, Mufri & Lida, lalu nebeng Mufri sampai rumah Mbak Laeli.
- Mufri pakai almamater.
- Ketemu sama Bernet yang datang dari Pulus, Sukoharjo.
- Kumpul dan ngobrol, lalu pergi ke kantor desa ketemu perangkat desa & Ngobrol sama Pak Setyo (Carik)
- “Jeneng Kepala Sekolah ka apik temen…” kata salah seorang perangkat ketika kami tanya nama kepala sekolah.
- Lanjut ke SD 1 Jlamprang ketemu Pak Widigdo (Kepala sekolah). Kami jelaskan maksud kedatangan kami, lalu beliau memulai pembicaraan. Suasana awal begitu formal ketika tahu kami dari IPB, layaknya pranata acara sebuah pengajian. Namun, ketika tanya kami dari mana dan dijawab dari Wonosobo semua, spontan saja suasana menjadi luwes tak lagi formal, sambil bapaknya tertawa ringan. Ngobrol sana-sini, lalu kami pamit dan langsung menuju SMP Takhassus kelas jauh.
- Ikut main bola sepak sebentar bareng anak-anak SD di halaman sekolah.
- Ketemu anak-anak asrama putra, tanya siapa kepala sekolahnya. Setelah itu, kami ketemu Mas Yoga. Mas Yoga, guru/ustadz yang bertanggung jawab di SMP itu.
- Ngecengin Mbak Laeli, dijodoh-jodohin sama Mas Yoga.
- Ngobrol sama Mas Yoga dan lanjut ke SD 2 Jlamprang.
- Ketemu dan ngobrol dengan Ibu-ibu yang perawakan tubuhnya kurang meyakinkan sebagai kepala sekolah, tapi ternyata beliau lah Ibu Niyem itu. Beliau punya rumah di Selomerto dan Candi, tapi tinggal di Candi, Kaliwiro dan punya ternak sapi dan ayam petelur.
- Pamit dan mampir beli kabel roll, nganter Mbak Laeli.
- Jalan-jalan ke sawah bareng adiknya Mbak Laeli juga, liat bekas kebun salak yang udah dibabat habis.
- Manjat pohon kelapa, dapat 3 buah kelapa yang ternyata sudah tua.
- Nyebrang sungai dan Yuni membuka kelapa pakai arit, lalu minum air kelapa bersama.
- Sampai di rumah Mbak Laeli, manjat lagi pohon kelapa di depan rumah. Susah metiknya karena ndak bawa arit, juga semutnya banyak banget. Ndak jadi metik kelapa muda dan turun.
- Main bola sama adiknya Mbak Laeli & temennya.
- Istirahat sebentar, lalu pulang ke rumah kakak di Ngawen.
Selasa, 26 Januari 2016
(Okin, Laeli, Yuni, Lida, Tara, Syafin, Ummu, Ganis)
- Syafin, Ummu, & Ganis datang jam 2 siang
- Ikut “Musrenbangdes” di Balai Desa Jlamprang. Ketemu Bapaknya Ambi.
- Usai acara, ketemu Pak Kades: Pak Sulaiman, S.H. dan ngobrol di kantor desa.
- Malam hari, ngobrolin novel dan cerita-cerita masa lalu.
- Lanjut planning buat FGD 1 hari Jum’at bareng kelompok tani. Jadinya mau ada “Simulasi Bisnis” di FGD 1.
- Aku, Yuni, Lida, Tara, & Syafin nginep
Rabu, 27 Januari 2016
(Okin, Laeli, Yuni, Lida, Syafin, Reina)
- Aku pulang ke Garung, bonceng Syafin
- Bersih-bersih rumah kosong yang rencana buat tempat nginep selama di Jlamprang. Udah disapu & dipel, eh ternyata ndak jadi buat nginep karena enakan di rumah Mbak Laeli.
- Bertemu dengan perwakilan kelompok-kelompok tani di rumah Mbak Laeli. Membahas jadwal FGD & Penyuluhan
- Yuni kentut mulu dirumah, suaranya sember-sember kayak berampas gitu.
- Aku & Yuni nginep
Kamis, 28 Januari 2016
(Okin, Laeli, Yuni, Lida, Tara, Reina, Cehkolil)
- Aku & Reina mampir ke rumah Arinta ngambil baliho Canvassing yang rencananya buat perpustakaan mini. Ternyata Arinta baru keserempet mobil kemarin. Katanya keserempet waktu pulang dari RSI jenguk Fadli & pulang bonceng Ridho.
- Aku dan Reina beli sticky note di “Siswa”, lanjut beli gelas di toko sebelahnya buat hadiah FGD.
- Berangkat bareng Lida, ketemu Yuni & Tara. Ternyata Yuni lagi nyari Tara yang udah nungguin di seberang jalan. Lanjut ke rumah Mbak Nur.
- Kunjungan ke SD 2 Jlamprang, aku, Cholil, Tara, & Mbak Nur masuk ke kelas 4, sedangkan Yuni & Reina ke kelas 3. Lida berpindah-pindah buat dokumentasi.
- Mereka kenalan satu per satu, sambil nyebutin apa cita-citanya.
- Anak-anak SD menulis cita-cita di sticky note, lalu ditempel di kertas poster
- Ngajarin lagu “Jari-Jari” ke anak-anak kelas 4.
- Pas sekelas nyanyi lagu “Jari-Jari”, ada anak yang semangat banget joget-jogetnya, biarpun ndak ikut nyanyi, tapi joget teruus. Overdance dah,,
- Ada juga 3 anak di depanku joget-joget senggol-senggolan, seneng banget kayaknya.
- Aku, Yuni, Lida, Tara, & Cehkolil nginep
- Menjenguk Fadli yang sakit demam berdarah di RSI Mendolo bareng Cehkolil jam 7 malam.
- Aku, Lida, Tara, & Cehkolil nginep
Jum’at, 29 Januari 2016
(Okin, Laeli, Yuni, Lida, Tara, Cehkolil)
- Nge-print & fotokopi bareng Cehkolil di dekat Pasar Leksono pakai sepeda motor Bapaknya Mbak Nur, juga beli “Pop Ice” rasa coklat dibungkus.
- FGD 1: Kumpul bersama Kelompok-kelompok tani, KWT, serta PKK di rumah Pak Isroni melakukan ¬pre-test dan simulasi bisnis jam 14.00-17.00.
- Menjenguk Fadli yang kedua kalinya bareng Cehkolil, Mbak Laeli, Lida, & Tara. Harusnya Cehkolil dapat piring nih, karena ini ketiga kalinya dia jenguk Fadli.
- Tara pulang di jemput bapaknya di UGD. Lida pulang ke rumahnya di Sayangan. Mbak Nur & Yuni ke Resto Ongklok. Aku & Cehkolil ke POM bensin Krasak isi bensin, lewat Keseneng yang katanya baru kena angin puting beliung. Jalanan Madukoro, Keseneng, sampai Andongsili gelap minim penerangan jalan dengan kelokan-kelokan tajam.
- Nyusul ke Resto Ongklok, ternyata ngedengerin MLM. Minum teh sebentar, lalu kabur pulang.
“Terima kasih ya Pak, buat Tehnya…”
- Mampir ke rumah Cehkolil di Limbangan, lanjut ke Garung ambil biola, trus ke Jlamprang.
- Aku, Cehkolil, & Yuni nginep
Sabtu, 30 Januari 2016
(Okin, Laeli, Yuni, Lida, Cehkolil, Inspirator Wonosobo)
- Berkumpul dan diskusi dengan temen-temen Inspirator Wonosobo untuk kunjungan ke SD 1 Jlamprang dan SMP 3 Takhassus Jlamprang.
- Aku mengawal kunjungan ke SMP 3 Takhassus Jlamprang bersama Cholil dan 5 temen Inspirator Wonosobo. Aku bertindak sebagai Moderator juga fasilitator. Mas Indra, Dimas, serta Ryan dari Inspirator Wonosobo bertindak sebagai inspirator.
- Temen2 SMP menulis cita-citanya di sticky note dan menempelnya di kertas karton hitam.
- Berkumpul di rumah Mas Yoga setelah usai acara bersama anak-anak SMP.
- Pergi ke BPP jam setengah 3an dan ngobrol banyak hal tentang problematika masyarakat yang telah diutarakan kepada kami. Ngobrol bareng Pak Suyanto (Kepala BPP), Mas Bagus (Bidang Budidaya Hortikultura), dan Mbak Heny (Bidang Agribisnis).
- Ngobrol teknis perpustakaan mini, menyusun dan pilah-pilih buku buat perpustakaan mini.
- Cehkolil pulang bonceng Lida. Aku numpang Yuni sampai di pertigaan Selomerto.

Minggu, 31 Januari 2016
(Okin, Laeli, Lida, Uun, Yuni)
- Aku, Yuni, Mbak Nur, Lida, Mbak Uun berangkat dan berkumpul bersama anak-anak kecil di Musholla Jlamprang untuk mengenalkan perpustakaan mini dan melatih gemar membaca jam 08.00. Nyanyi lagu ¬Jari-Jari, Trekjing-Trekjing, Potong Bebek Angsa, yel-yel Mana Semangatmu?, serta main permainan tradisional Jamuran. Yang berani maju dapat hadiah, yang kalah Jamuran dapat hadiah, yang ikut ke perpustakaan di SMP 3 juga dapat hadiah, kakak-kakak GPP juga dapat hadiah. Hadiahnya Richeese dan Goriorio.
- Aku dan Mbak Nur beli Mie Ayam 7ribuan dan dawet ayu 2ribuan, juga snack di Pasar Selomerto, pulangnya ngeprint buat kumpul bareng warga sore hari nanti.
- Ambil pulpen, buku, dan tas buku yang ketinggalan di SMP, bareng Mbak Uun. Eh, ternyata udah dibagi-bagiin sama temen-temen SMP. Jadi ndak enak hati sama mereka, mereka jadinya ngumpulin lagi beberapa barang itu deh.
- FGD 2: kumpul bersama kelompok-kelompok tani, KWT, serta PKK di rumah Pak Isroni belajar bersama tentang administrasi dan pembukuan jam 14.00-17.00.



Senin, 01 Februari 2016
(Okin, Laeli, Tara, Mas Tiyo)
- Ketemu Mbak Nur di depan GKJ, lalu mampir ke rumah Tara di Kasiran pinjam helm. Tara lagi sakit, menret dan muntah, jadi ndak bisa ikut kegiatan.
- Lanjut ke GAPOKTAN “Perintis” di Pacarmulyo, Jetis. Pengen liat-liat kelompok tani yang udah maju, juga mau menimba ilmu.
- Liat proses pembuatan keripik tempe & carica di GREEN TRUBUS milik Pak Zair.
- Liat tempat pembibitan cabai, terong, melon, dll di green house dari bambu dan plastik. Liat juga pengolahan pupuk dan pengemasan pupuk ke dalam plastik pembibitan. Optimisme kami muncul dalam pengandaian. “Andaikata Kami punya usaha seperti ini…”
- Mbak Nur mengandai tentang sebuah peluang bisnis, jikalau kita bisa jadi supplier plastik benih,,
- Ketemu dan ngobrol dengan Mas Zair (39), sharing dan berbagi pengalaman.
- Impian-impian kita yang sedari tadi muncul, dihantam oleh realitas-realitas yang diceritakan Mas Zair.
- Dapat banyak ilmu, terutama tentang mindset dan pandangan pertanian ke depan.
- Ternyata Pak Zair adalah lulusan SMA Takhassus dengan banyak pengalaman, mulai dari kerja di Jabodetabek 1 tahun, kerja di pabrik kayu Wonosobo, beternak bebek, ayam, sapi, kambing, budidaya nila dan lele, mengolah lahan orang dengan sistem telon, dan cerita-cerita lainnya.
- Mas Zair juga sempat menyatakan pandangannya tentang masa optimis dan pesimisnya tentang pertanian. Beliau juga berkata bahwa kita harus berpandangan ke depan, akan seperti apa usaha dan peluang yang terpuruk maupun berkembang.
- Kata Mas Zair, kita lebih baik menganggap pekerja bukan karyawan, tapi sebagai teman. Memanusiakan manusia.
- Kata beliau juga, mumpung masih muda, kita harus bisa total dalam melakukan banyak hal. Mumpung belum terjebak dalam dunia kerja, lebih baik diupayakan untuk berusaha saja. Sekalipun nanti harus kerja, ada target untuk berapa lama kita bekerja, setelah itu apapun keadaannya kita harus memulai usaha yang kita inginkan. Dalam mencari kerja pun, cari yang sesuai dengan keinginan kita. Idealisme tetap harus dijaga.
- Doa, menurut Mas Zair adalah sesuatu yang sangat tinggi pengaruhnya dalam segala hal. Semakin banyak berdoa, seolah-olah orang bodohpun dapat menemukan jalannya, karena ada arah yang kadang datang tak terduga.
- Apabila ada permasalahan dengan pekerja, waktu yang akan menjawab. Beliau tak pernah menasihati para pegawainya.
- Waktu muda dulu, beliau senang baca buku, dan menemukan bahwa banyak orang sukses pun pernah mengalami kegagalan.
- Saat ini, banyak masalah pertanian, terlebih banyak penyakit sudah tidak begitu mempan dibasmi dengan pestisida.
- Penyakit “Gemini” dan “Mozaik” menjadi penyakit dalam pertanian yang sulit diobati.
- Kata Mas Zair, untuk bisa sejahtera, petani harus mengolah lahan setidaknya 2 hektar, namun dalam kenyataannya sebagian besar petani hanya memiliki <0,5 hektar lahan. - Permasalahan pertanian saat ini diantaranya adalah minimnya lahan pertanian, hama dan penyakit tanaman, sulitnya mencari buruh tani, dan kebijakan-kebijakan yang kurang menguntungkan. - Beliau dulu pernah menjadi ketua KTNA Kabupaten Wonosobo, juga mengisi banyak seminar dan penyuluhan. - Dari Mas Zair, kita ke BPJS nunggu antrian Mbak Nur yang nomor antriannya 51, lalu ambil foto I’im dan Irul di rumah, ke BPJS lagi. Setelahnya makan sate di Sruni Kota ditraktir Mbak Nur, setelah itu lanjut ke rumah Mas Tiyo di Perumahan Bina Marga. - Ngobrol dengan Mas Tiyo yang besok jam 7 pagi mau balik ke Bogor, juga ketemu Bapak & Ibunya Mas Tiyo. Sore hari, kami pulang. - Nganter Mas Tiyo beli Jaket kulit di Ngasinan.

Selasa, 02 Februari 2016
(Okin, Laeli, Yuni, Lida)
- Berangkat bareng Lida jam 2 siang.
- FGD 3: Kumpul bersama kelompok-kelompok tani, KWT, serta PKK di rumah Pak Isroni belajar bersama tentang administrasi dan pembukuan jam 14.00-17.00. Kali ini, pemberi materi adalah Pak Bagus dari BPP. Masyarakat mengutarakan keinginannya tentang pendampingan desa.
- Malam hari jam 8, berkumpul bersama kelompok tani Kemiri di pelataran TPQ. Setelah sebelumnya ada miss komunikasi. Sore hari, Ketua kelompok tani menelepon Yuni untuk kumpul kelompok tani. Yuni mengira kumpul Rabu malam, padalah Rabu sudah pulang. Ternyata setelah dikonfirmasi, kumpulnya Malam Rabu. Beliau sudah jengkel duluan katanya, untunglah masalahnya terselesaikan dengan baik.



Rabu, 03 Februari 2016
(Okin, Laeli, Yuni, Lida)
- Pulang ke rumah masing-masing
“Terima kasih untuk semuanya…”_25 Januari 2016 - 3 Februari 2016_
Semoga ada kegembiraan yang muncul kembali dalam pengabdian di lain waktu,,

0 Komentar