Hanya Noktah Terkecil

       Orang-orang yang juga termasuk kita, menjalani minggu-minggu yang sama, senin-senin yang sama, ratusan kali dalam hidupnya. Kemudian orang-orang menamainya kehidupan.

Orang-orang yang juga termasuk kita, merasa telah melewati hal-hal menakjubkan, hal-hal tak biasa dalam rangkaian hidup yang mereka namai kehidupan. Ah, tapi barangkali itu hanya perasaan orang-orang. Tujuh miliar lebih orang yang masih hidup ataupun miliaran lagi yang telah mati juga merasa telah melewati hal-hal yang juga kira-kira menakjubkan, menurut mereka.

Apa artinya 'luar' biasa kalau hal-hal itu jamak dirasakan sebegitu banyaknya orang? Apakah orang-orang memang terlalu melebih-lebihkan? Seperti bagaimana mereka merasa lebih daripada yang lain dan yang lain lagi?

Sebagai 'orang', bolehlah dikata itu menakjubkan. Namun sebagai 'orang-orang'? Hmm... Saya terlalu skeptis dengan jawaban 'iya'.

Saya, begitupun dengan yang lain sebagai seorang individu, hanya satu diantara miliaran orang yang masih hidup dan menjalani yang kita namai 'kehidupan'. Potongan lebih kecil lagi bila ditambah dengan mereka yang pernah hidup.

Ketiadaanku? Dunia akan baik-baik saja.

Ketiadaanmu? Ya, dunia tetap akan baik-baik saja.

"Life must go on with or without you"

,begitulah kira-kira.

Orang boleh merasa istimewa sebagai individu, tapi sebagai noktah terkecil dalam perjalanan semesta?

Ah, biasa-biasa saja...


Subang, 24 Maret 2023    10:40




Posting Komentar

0 Komentar