Sore kemarin jadi sore yang menyenangkan bagiku. Mungkin hal yang wajar, mengingat cerita di baliknya bisa dialami setiap orang. Akan tetapi, manusia punya perasaannya masing-masing, dan inilah yang menjadikannya istimewa, rasa.
---------
Pagi kemarin, 09.00 - 09.09, selama 9 menit, aku menulis. Bukan waktu dan lama yang direncanakan, spontan saja, tapi begitulah. Kusimpan tulisan itu, terbungkus rapi untuk sejumlah waktu nanti nya.
Siang menjelang sore, aku bersepeda. Dua hari ini aku meminjam sepeda dari kerabat. Merasai jaman-jaman kuliah dulu, dimana aku bersepeda pulang dan pergi dari dan ke kampus dalam hari-hari. Siang menjelang sore, masuk lewat gerbang Berlin, lurus lewat media centre, tembus di jalan keluar sebelum perpustakaan. Turun ke perpustakaan melewati jembatan LSI, lanjut lewat taman sarjana. Santai benar sore itu. Lurus menuju gedung wisuda. Disinilah menyenangkannya.
Dia, lama tak jumpa. Teman lama. Singkat sekali berpapasan. Satu sapaan dariku disambut satu sapaan darinya. Satu senyuman dariku, dibalas juga satu senyuman darinya. Pukul 17.48 yang singkat dan istimewa. Bahagia benar.
Keluar dari kampus bertemu teman sebaya. Turun dari sepeda, jalan kaki lah kita. Sorenya indah hari kemarin. Ia tunjuk ada pelangi, juga aku tengok belakang dimana langit senja menjingga.
Hari kemarin ditutup dengan hal-hal sederhana yang menakjubkan.
Sudah...
Itu saja yang ingin kukenangkan.
Selasa, 03 April 2018
0 Komentar