Malam di tiga hari yang lalu, ada cerita menarik dari seorang lelaki yang aku bonceng. Obrolan ngalor-ngidul dalam perjalanan menuju rumahnya, disisipi dengan cerita tentang bagaimana ia menemukan seorang wanita, istrinya saat ini. Cerita singkat yang menggambarkan bahwa dalam kehidupan nyata, takdir bisa sangat tidak tertebak.
Panggil saja lelaki itu Si Mas. Ini ceritanya...
Malam itu saya ngobrol dengan Si Mas untuk mengurangi hambar. Si Mas baru pulang dari bengkel sepeda, yang mana sepedanya ternyata belum selesai di service. Ia katakan bahwa ia hobi bersepeda. Kadang bareng teman-temannya sepedaan berdua, bertiga, atau rombongan. Khusus jarak jauh, ia memilih berdua atau bertiga. Bahkan dia pernah bersepeda ke Bali dengan perjalanan +-20 hari pulang-pergi. WOW...
Dulu, semasa kuliah di Jakarta, ia aktif di Mapala. Saking solidnya anak Mapala, ia masih sering hadir di acara-acara yang diadakan Mapala di kampusnya. Semasa kuliah pula, ia menjalin hubungan dengan seorang cewek asal Bengkulu yang satu kampus dengannya. Pacaran tujuh tahun lamanya, sampai suatu hari ada acara reuni beberapa tahun setelah mereka lulus. Ternyata, reuni ini merubah takdir mereka. Si Mas bertemu seorang cewek dalam reuni tersebut. Sebut saja Si Mbak, yang merupakan teman sekelasnya semasa kuliah dulu. Bukan seorang teman dekat, hubungannya biasa-biasa saja. Sepulang reuni, Si Mas mengantar Si Mbak pulang. Si Mbak adalah orang Depok asli. Sesampainya di rumah, Si Mas bertemu orang tua Si Mbak. Lantas, mereka ngobrol. Dalam obrolan itu, Si Mas diberi suatu pertanyaan, atau barangkali permintaan dari Bapak Si Mbak. Yang mana hal itu bahkan akan mengubah alur hidupnya ke depan nanti. Si Bapak mengatakan bahwa kalau Si Mas datang ke rumah lagi, bawalah kedua orang tuanya. Menikahlah...
Kebingungan juga yang didapat Si Mas. Ia pulang dengan membawa dua pilihan. Pertama, bertahan dengan pacarnya sekarang yang telah tujuh tahun lamanya ia menjalin hubungan. Kedua, menerima Si Mbak sebagai istrinya. Yang mana bahkan ia tak pernah begitu dekat selama ini.
Lama berpikir, ia akhirnya memutuskan. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk memilih Si Mbak sebagai istrinya. Alasan yang ia kemukakan, pacarnya saat itu terlalu sibuk dengan karir. Sekedar informasi, pacarnya bekerja di KPK kala itu.
Lewat keputusan itulah ia akhirnya mengakhiri pacaran tujuh tahun lamanya, dan memilih Si Mbak yang bahkan selama kuliah tak pernah dekat, biasa-biasa saja. Begitulah cerita singkat itu ia sampaikan dalam perjalanan menuju rumahnya. Hingga saat ini, mereka berdua telah dikaruniai dua orang anak. Dari obrolan itu, dapat kurasai bahwa dia tak menyesali keputusannya. Ia merasa beruntung dan begitu mencintai keluarganya saat ini, terdengar dari nada bicaranya malam itu. Dan dalam kehidupan nyata, takdir bisa sangat tidak tertebak. obrolan singkat ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan nyata, takdir bisa sangat tidak tertebak.
(Based on true story, ditulis pada Jum'at, 02 Maret 2018)
0 Komentar